Kamis, 13 Oktober 2011

SISTEM BILANGAN




Sistem bilangan merupakan tata aturan atau susunan dalam menentukan nilai suatu bilangan, antara lain sistem desimal, biner, hexadesimal, oktal, BCD, Grey Code, Exess-3 dan lain-lainnya yang dibagi berdasarkan basis yang digunakan dalam penentuan nilai dari bilangan tersebut. Sistem bilangan yang umum dipakai adalah sistem bilangan desimal.

Jenis-jenis bilangan
      Bilangan Desimal
            Berbasis 10      0,1,2,3,4,5,6,7,8,9.
      Bilangan Oktal
            Berbasis 8        0,1,2,3,4,5,6,7.
      Bilangan Biner
            Berbasis 2        0 dan 1.
      Bilangan Heksadesimal
            Berbasis 16      0,1,2,3,4,5,6,7,8,9, A(10), B(11), C(12), D(13), E(14), F(15).

Bobot Bilangan
      Desimal:
            237(10) = (2x102)+ (3x101) + (7x100)
      Oktal:
            472(8) = (4x82) + (7x81) + (2x80)
      Biner:
            110(2)  = (1x22) + (1x21) + (0x20)
      Heksadesimal
2E9(16) = (2x162) + (14x161) + (9x160)



Konversi Sistem Bilangan
1.   Bilangan Desimal
þ  Mengubah desimal ke biner
Untuk mengubah angka desimal menjadi angka biner digunakan metode pembagian dengan angka 2 sambil memperhatikan sisanya. Contoh :
205(10)  = ... (2)
205 : 2 = 102 sisa 1
102 : 2 = 51 sisa 0
51 : 2 = 25 sisa 1
25 : 2 = 12 sisa 1
12 : 2 = 6 sisa 0
6 : 2 = 3 sisa 0
3 : 2 = 1 sisa 1
Untuk menuliskan notasi binernya, pembacaan dilakukan dari bawah yang berarti
205(10)  = 11001101(2)
þ  Mengubah desimal ke heksadesimal
Untuk mengubah angka desimal menjadi angka heksadesimal digunakan metode pembagian dengan angka 16 sambil memperhatikan sisanya. Contoh :
291(10)  = ... (16)
291 :16 = 18 sisa 3
18 : 16 = 1 sisa 2
1 : 16 = 0 sisa 1
Untuk menuliskan notasi heksadesimalnya, pembacaan dilakukan dari bawah yang berarti 291(10)  = 123(16)

þ  Mengubah desimal ke oktal
Untuk mengubah angka desimal menjadi angka oktal digunakan metode pembagian dengan angka 8 sambil memperhatikan sisanya. Contoh :
300(10)   = ... (8)
300 : 8 = 37 sisa 4
37 : 8 = 4 sisa 5
Untuk menuliskan notasi oktalnya, pembacaan dilakukan dari bawah yang berarti
300(10)   = 454(8)

2.   Bilangan Biner
þ  Mengubah biner ke desimal
Untuk mengubah angka biner ke desimal digunakan metode pengkalian dengan angka dua berpangkat urutan kedudukan bilangan biner. Contoh :
10011(2)   = ... (10)
= (1 x 24) + (0 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (1x20)
= 16 + 0 + 0 + 2 + 1
= 19(10)
þ  Mengubah biner ke oktal
Untuk mengubah angka biner ke oktal digunakan metode pengelompokkan bilangan biner, masing-masing sebanyak 3 dari ujung sebelah kanan. Contoh :
11010100(2)   = ... (8)
= 11     010      100
=  3        2          4
= 324(8)

þ  Mengubah biner ke heksadesimal
Untuk mengubah angka biner ke heksadesimal digunakan metode pengelompokkan bilangan biner, masing-masing sebanyak 4 dari ujung sebelah kanan. Contoh :
11010100(2)   = ... (8)
= 1101             0100
= 13 = D             4
= D4(8)

3.   Bilangan Oktal
þ  Mengubah oktal ke desimal
Untuk mengubah angka biner ke desimal digunakan metode pengkalian dengan angka delapan berpangkat urutan kedudukan bilangan oktal. Contoh :
324(8)   = ... (10)
= (3 x 82) + (2 x 81) + (4 x 80)
= 192 + 16 + 4
= 212(10)
þ  Mengubah oktal ke biner
Contoh :
6502(8)   = ... (2)
=     6        5           0            2
=  110     101       000        010
= 110101000010 (2)


þ  Mengubah oktal ke heksadesimal
Contoh :
2537(8)   = ... (16)
=   2       5          3          7
= 010   101      011      111
= 0101       0101       1111
=    5             5          15 = F
=  55F (16)

4.   Bilangan Heksadesimal
þ  Mengubah heksadesimal ke desimal
Untuk mengubah angka heksadesimal kedesimal digunakan metode pengkalian dengan angka 16 berpangkat urutan kedudukan bilangan heksadesimal. Contoh :
123 (16)   = ... (10)
=  (1 x 162) + (2 x 161) + (3 x 160)
= 256 + 32+ 3
= 291 (10)
þ  Mengubah heksadesimal ke biner
Contoh :
D32A(16)   = ... (2)
=  D = 13         3          2          A = 10
=  1101         0011    0010       1010
= 1101001100101010 (2)

þ  Mengubah heksadesimal ke oktal
Contoh :
25 (16)   = ... (8)
=   2                 5         
= 0010          0101      
=   00         100         101
=    0            4             5
=  45 (16)


Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Biner

Penjumlahan

0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 0 = 1
1 + 1 = 0, carry = 1

Contoh :
00001101                                = 13 (10)
10011101 +                             = 157 (10)  +
10101010                                = 170 (10)

Pengurangan

0 – 0 = 0
1 – 0 = 1
0 – 1 = 1, carry = 1
1 – 1 = 0

Contoh :
10110110                                = 182 (10)
      11101                             =   29 (10) 
10011001                                = 153 (10)



Komplemen

Komplemen digunakan untuk menentukan bilangan bertanda.
Langkah – langkah :
1.      0 dibalik menjadi 1 atau 1 dibalik menjadi 0.             (C1)
2.      lalu ditambah 1                                                           (C2)

Contoh :

4(10) = 0100
           1011                             (C1)
                 1 +                          (C2)
           1100(2) = 4 (10)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar